Minggu, 31 Juli 2016

Cukup ~

Bisakah kamu pergi saja ?
Kamu hanya akan menjadi angin disini , merusak suasana telingaku , berdiam tapi menggerutu sangat bisik.
Lupakan segala imajinasimu , esok hanya akan seperti debu yang terhempas begitu saja .
Aku ?
Aku yang kamu impikan , akan pergi jua seperti sifatmu yang menghancurkan segalanya.
Sifatmu sangat melugukan , tetapi membuatku hancur . Halus tapi menusuk . Bukan , bukan seperti ini , lugu tapi merasuk , merasuk kedalam sepermili hati yang menghancurkan perasaan. seperti itu gambarannya , apakah kamu mendengarkanku?

Kemarin hanya hujan , kemarin hanya hujan yang memaksaku pergi menemuimu.
Hujan memaksaku , menuliskan ribuan kata-kata yang aku tidak inginkan , namun pada akhirnya sampai pada kalimat penutup atau kata-kata penutupnya.
Aku tidak menginginkannya . Sama sekali aku tidak menginginkannya !

Jadi, bisakah kamu pergi saja ?
Pergi saja bersama kalimat yang kamu tuliskan selanjutnya dalam cerita cintamu .
Aku hanya akan menjadi singgahan pertama dalam kalimat ceritamu , sesudah itu apalagi . apalagi yang akan kamu lihat disini, sudahlah pulang saja. Dia menunggumu .

Jadi, bisakah kamu pergi saja ?
Aku menyerah menghadapi kebisingan suaramu, ceritamu dan tujuan akhirmu yang merasuk begitu hebat dan menusuk ke alam pikiranku .

Jadi, pergilah aku lelah melihatmu mendua .
Cukup . 

Rabu, 07 Januari 2015

Bersyukur Seadanya Saja

Jika pagi menyambut dengan hangat serta ombak meniti jutaan lara didada dan tidak lupa angin membisikkan namanya disepermili pikiranmu , katakan kepada Tuhan “terimakasih” !!

Kamis, 23 Oktober 2014

Tulang Rusuk yang Hilang

Angin menghampiri debu yang terdiam,kaku dan membisu
sedangkan angin bergejolak menari seperti biasanya , jalanan terasa panas seperti gemuruh neraka mulai mengingatkan kita bahwa mencari sesuatu membutuhkan perjuangan .. 
perjuangan seperti apa ? 
Apakah perjuangan itu selalu menghasilkan hal-hal yang kita inginkan atau tidak ?
Apakah perjuangan itu sebagian sepermili kenangan tentang kita ?

Angin bertanya kepada debu 
mengapa kamu terdiam kaku dan membisu ?
dimana Tulang Rusukmu ?
Sepertinya debu terdiam dan tidak dapat menjawab 
Lalu angin kembali bergejolak seperti biasanya . 

Ketika angin pergi menjauh dari debu , 
debu terisak halus dan mengatakan "apakah kamu pernah kehilangan Tulang Rusukmu ?"
Angin tersenyum dan berkata , "Ketika hidup dihadapkan dengan kedua hal , apakah kamu lantas memilih atau pergi meninggalkan keduanya ?"
Debu terdiam dan bingung .. 
Angin berkata sambil tersenyum "Jika kamu pergi memilih apakah pengorbanan yang harus kamu relakan ? tentunya kamu harus meninggalkan satu pilihan tersebut"
Lantas Angin melanjutkannya : Tulang rusukku ada , dia ada disini dan sesekali aku menatapnya dari jauh , dia pergi meninggalkan sejuta harapan , akan tetapi aku tidak perlu menunggunya , dia selalu disini . 

Lalu debu bertanya : Siapakah Tulang rusukmu itu ?
Angin menjawab : "Dunia ini"

Jumat, 22 November 2013

Singkat !

Seorang pria disana gagah menunggumu , mengenakan kuda selayaknya koboy . 
menunggu dipadang tandus , terkadang juga menunggu hujan untuk segera datang agar tidak terlalu kering menunggu disini . 

ternyata ... wanita itu sudah bersama orang yang lebih dari dia
janji mereka diabaikan !

Sabtu, 26 Oktober 2013

Khayalan Klasik



Menunggu ketidakpastian ditempat ini , serasa tidak akan pernah terjadi
Kulihat jam dinding tepat dibelakangku seakan mendekat kearah kegugupan .
Kupastikan hari ini tidak ada apa-apa
Karena ketika hati terbalut dengan rasa rindu , semua akan menjadi beban ketika kita memikirkan orang yang kita cintai akan tetapi tak kunjung datang . seperti itu gambaran saat ini . semu , tidak pasti , khayalan saja .

Tidak dapat kupastikan untuk apa aku datang ketempat ini .
Rasanya biasa saja tidak ada perubahan , tapi hati ketika menyentuh tempat ini , semua terasa berbeda , seperti cahaya ditutupi sejuta batu didepannya  .
Aku tidak dapat memastikan apa yang kulakukan ini benar .
Rasanya ketika aku pernah mencintaimu , baru kali ini terasa berat . Bukan berat ketika aku memilikimu , rasanya ketika aku tidak dapat lagi memberi yang terbaik .

Masih berpikir untuk apa aku ditempat ini , aku hanya rindu . sepertinya itu saja
Akan tetapi ketika aku mulai merasa rindu , maukah kamu membalasnya balik ? atau tidak perlu membalasnya karena sebisa mungkin kunikmati pekerjaan ini ,,.,.,.

Melihat jam dinding lalu berbalik arah kedepan , wajah lesu tidak terpancar aura semangat .
Itu bukan masalah , yang pasti aku menikmati setiap khayalanku ini , karena siapapun kamu , terimakasih sudah mengajariku bagaimana mencintai seseorang dengan tulus .
Tapi sayang ketika kamu mengajarinya kepadaku , orangnya tidak ada lagi disini . “gurunya yang mengajari bagaimana mencintai seseorang dengan tulus , justru muridnya yang mencintai gurunya”

Terimakasih banyak untuk semua kenangan yang sempat terlarut dalam angan .
Karena apapun yang kupikirkan , ini selalu berhubungan denganmu
“Jika ribuan orang merindukanmu , kamu harus tahu diantara ribuan itu , aku termasuk didalamnya .”
Tidak ada yang melarangku untuk merindukanmu , karena ini sudah sebuah pekerjaan yang menyenangkan yang selalu kulakukan , meskipun didalamnya selalu ada pertentangan yang luar biasa  .

Aku merindukanmu sayang
Aku merindukan setiap sentuhan hangat dan kata semangat yang selalu kau tularkan kedalam ribuan nadi yang ada ditubuhku .
Terimakasih sudah menjadi orang yang paling berharga yang pernah kumiliki .
Karena sampai saat ini , aku tidak bisa menemukan orang yang benar-benar mencintaiku .
Kamu berbeda , kamu berbeda dari ribuan malaikat yang ada disampingku ,
Kamu berbeda , kamu berbeda dari ribuan bunga-bunga yang ada disekitarku .
Karena itu aku memilihmu , aku memilihmu untuk menyatukan cerita kita kelak .
Dan menceritakannya kelak bersama kepada sikecil kita .

Rasanya mengkhayal untuk hari ini sudahi saja , itu hanya khayalan yang berkepanjangan jika aku terus mengetik dan mengetik .
Hujanpun turun , ribuan batu tidak dapat menahan gumpalan air yang datang dari kejauhan
Aku terlarut diantara para hujan , berharap disetiap gelembung tersimpan kalimat-kalimat hangat dan ribuan untaian alfabet indah .
Semoga hujan menyampaikan rinduku padamu , dimanapun kamu berada .
Semoga kamu merasakannya , yah semoga kamu merasakannya  :’)

Sabtu, 12 Oktober 2013

Just remember



Hari memang selalu berlalu
Kaki selalu beranjak
Pikiran selalu berganti
Tapi hati tidak akan pernah mencoba membodohi  .
Hidup terlalu singkat jika hanya seperti . berjalan , berlari , tertawa , sedih , ragu .
Hidup terlalu singkat jika hanya sebuah paragraf basi selalu tersirat .
Hidup tidak akan pernah membodohi siapa , dimana , dan kapan aku pernah melirikmu .
Melirikmu bukan hanya sekali , melirikmu bukan hanya sekedar intermezo belaka .
Aku pernah bertanya kepada malam , kapan aku harus memilikimu .
Aku pernah tersenyum sangat bodoh , tersenyum hanya karena dibukuku terselip namamu .
Terselip bukan hanya tulisan belaka , ini beda , ini sangat berbeda tentunya  .
Lalu , aku pernah bertanya kepada mimpi kapan aku harus mengatakan perasaanku yang sebenarnya .
Lalu tersadar , hanya sebuah mimpi .

Hati akan tetap seperti ini , dia tidak akan berubah . tapi , kapasitasnya terserah seberapa banyak kamu ingin mengisinya .
Hati tentunya hanya sebuah organ yang kita sendiri tidak dapat mendeskripsikannya . tapi , kita mampu selalu mengatakannya .
Kamu tentunya . mau tidak mengisinya ? mengisinya sampai seberapa lama kamu sanggup .

Aku tentunya hanya dapat berharap , selalu berharap dan sayangnya setiap harapanku selalu pergi seperti angin yang selalu mengembuskannya begitu saja . atau seperti sebuah deflasi yang hanya membentuk timbunan harapan .

Kadang ditulisanku ini selalu saja ada kebodohan . tidak jelas mengarah untuk siapa . tapi tentunya kamu pasti sadar tentang hal itu . ketika kamu dapat melihat deretan tulisanku yang tertata rapi di meja blogku dan kamu melihatnya . tentu kamu harus peka sedikit .

Kadang aku hanya berharap disetiap kata cinta selalu ada kata setia . tapi sayang , setia itu bukan milik kita saat itu . Dia pergi lalu menghilang , lalu hanya ada sebuah pertanyaan . sulit .

Mungkin kamu bukan yang pertama . tapi , selalu ada air disela bebatuan . mereka mungkin akan meresap tapi selalu ada bekasnya , kecuali matahari datang lalu menghapusnya begitu saja .
(Aku ibarat air kamu ibarat batu dan lelaki lain ibarat matahari)
Aku bukan berharap bisa selalu seperti ini . aku benci seperti ini , aku benci seperti orang bodoh yang selalu berharap begitu banyak , lalu kamu disudut sekolah tertawa begitu manisnya dengan .......

Seperti itu setiap hari dan aku bosan berpose setiap hari lalu bergaya bahwa aku tidak akan takut kamu pergi  , lalu ketika berpapasan sudah lewat badanku lesuh kembali , berpikir kamu pernah memikirkanku . memikirkanku walau disela-sela kesibukanmu masih ada sepermili saja .

Tapi pantaskah seperti ini , pantaskah cinta yang selalu aku jaga hancur hanya karena sebuah matahari yang menyerap air dan lalu menghilang ?
Tapi pernah tidak kamu tahu , ketika air menyerap dan lalu hilang , masih ada bekasnya ? bekasnya masih ada didalam , dan itu tidak akan pernah hilang . lalu bagaimana ?

Tulisan ini hanya untuk penghilang bosan saja , sampai jari-jariku tidak punya tenaga lagi untuk menggerakkannya . dan itu sudah cukup . dan kamu harus ketahui dibalik kebosananku , ini caraku mengingatmu , menuliskannya lalu menyimpannya .
Dan kemudian ketika aku sudah tidak ingat lagi , atau ketika aku sudah tidak bisa melihat huruf lagi untuk mengetiknya dan lalu aku menyuruh temanku untuk membacakannya lalu aku terdiam dan hanya mendengar , dan akhirnya tersenyum  .  setidaknya aku pernah mengingatmu . aku pernah menulis hanya karena sebuah alasan klasik “aku hanya ingin mengingatmu”